Pemain Barcelona berusia 16 tahun ini mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pemain termuda yang pernah tampil di kejuaraan bergengsi tersebut. Namun, kehadirannya di lapangan hijau kini menimbulkan polemik terkait regulasi ketenagakerjaan di negara tuan rumah, Jerman.
Menurut laporan media Jerman, Bild, partisipasi Yamal dalam pertandingan senin (24/6/2024) pukul 21.00 waktu setempat atau Selasa (25/6/2024) dini hari pukul 02.00 WIB berpotensi melanggar undang-undang setempat.
Aturan tersebut melarang pekerja di bawah 18 tahun, baik warga lokal maupun asing, untuk bekerja setelah pukul 20.00. Meskipun terdapat pengecualian bagi atlet muda hingga pukul 23.00, durasi aktivitas Yamal bersama tim nasional Spanyol diperkirakan melampaui batas waktu tersebut.
Baca Juga: Hasil Drawing Singapore Open 2024: Jojo dan Ginting Langsung Dapat Lawan Berat
Kontroversi ini mencuat setelah Yamal tampil dalam laga Grup B melawan Italia yang dimulai pukul 21.00. Walaupun ia ditarik keluar pada menit ke-71 dan pertandingan berakhir sebelum pukul 23.00, aktivitas pasca-pertandingan seperti bersih-bersih dan wawancara media diduga memperpanjang “jam kerja” Yamal melewati tenggat waktu yang diizinkan.
Situasi ini semakin pelik mengingat jadwal pertandingan terakhir Grup B antara Spanyol dan Albania yang akan digelar pada pukul 21.00 waktu setempat. Hal ini berpotensi kembali menempatkan Yamal dalam posisi yang bertentangan dengan regulasi ketenagakerjaan Jerman.
Bild melaporkan bahwa pelanggaran terhadap undang-undang ini dapat mengakibatkan denda sebesar 30.000 euro (sekitar Rp 527 juta) bagi tim nasional Spanyol. Namun, sumber lain seperti Football Espana menyatakan bahwa otoritas Jerman kemungkinan besar tidak akan menindak Spanyol atas masalah ini.
Di tengah kontroversi ini, Yamal sendiri mengungkapkan bahwa ia tetap fokus pada tanggung jawabnya, baik sebagai pemain maupun sebagai pelajar. Ia bahkan menyempatkan diri untuk mengerjakan tugas sekolah di sela-sela kesibukannya membela Spanyol di Euro 2024.
Baca Juga: Erik ten Hag Ditanya Rumor Pemecatan, Begini Jawabannya
Meskipun isu ini menimbulkan perdebatan, banyak pihak berharap bahwa masalah ini dapat diselesaikan dengan bijaksana. Partisipasi Yamal di Euro 2024 seharusnya dilihat sebagai prestasi luar biasa yang patut dirayakan, bukan sebagai sumber konflik regulasi. Baik pihak UEFA maupun otoritas Jerman diharapkan dapat menemukan solusi yang memperhatikan kesejahteraan atlet muda tanpa mengorbankan semangat kompetisi dalam olahraga.
Dukungan penuh dari para penggemar sepak bola Indonesia sangat penting untuk Yamal, yang menunjukkan dedikasi tinggi sebagai atlet muda. Harapannya, semoga ada solusi yang memungkinkan Yamal untuk terus menginspirasi generasi muda dengan prestasinya tanpa terganggu oleh permasalahan regulasi.